Virtual Address
Search Engine Google, Bing, Yahoo, Baidu, Yandex and Duckduckgo
Pada bulan ramadhan terdapat salah satu malam istimewa yang keutamaannya tiada tara dari pada seribu bulan, apakah itu? Itu adalah malam Nuzulul Qur’an, berikut ini adalah penjelasan mengenai Sejarah dan keutamaan Nuzulul Qur’an berdasarkan beberapa Hadist dan ayat Al qur’an.
Pada bulan ramadhan memperingati malam nuzulul quran yaitu pada malam ke 17 ramadhan dimana pada malam itu adalah malam awal dirunkannya Al Qur’an ke dunia, berikut ini Sejarah dan keutamaan nuzulul qur’an.
Menurut bahasa pengertian Nuzulul Quran ialah suatu peristiwa penting pada saat diturunkannya Al-Quran kepada Rasulullah SAW melalui Malaikat Jibril dengan berangsur-angsur berawal dari Lauh Mahfuzh ke Baitul Izzah yang berkisar sekitar 22 Tahun 2 bulan 22 Hari.
Didalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 185 menerangkan bahwa kalangan ulama sepakat berpendapat bahwa jatuh pada bulan Ramadhan. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran Q.S Al Baqarah ayat 185 sebagai berikut.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya :
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (Q.S Al Baqarah :185)
Menurut sejarah islam Al – Qur’an diturunkan oleh Allah SWT melalui Malaikat Jibril kepada Muhammad SAW di Gua Hiro, Mekkah, Arab Saudi. Setelah itu Alquran turun berangsur-angsur selama kurang lebih 23 tahun. Sebagian meriwayatkan Alquran turun selama 22 tahun 2 bulan 22 hari.
Selama itu, Alquran difirmankan Allah kepada Muhammad sebanyak 30 juz atau 114 surat atau sekitar 6666 ayat. Alquran turun di dua tempat, yaitu di Mekkah (yang kemudian ayatnya disebut Makkiyah) dan Madinah (disebut ayat Madaniyah).
Wahyu pertama yang turun adalah Surat Al ‘Alaq ketika Nabi Muhammad berusia 40 tahun pada tanggal 17 Ramadhan di Gua Hira. Wahyu yang selanjutnya di turunkan jedanya selama 3 tahun.
Berdasarkan sejarah lokasi penurunannya di bagi menjadi dua, yaitu di Makkah dengan jumlah 86 surat yang diturunkan selama 13 tahun, dan digolongkan ke dalam surat Makiyyah. Serta di Madinah dengan jumlah 28 surat yang diturunkan selama 10 tahun dan di golongkan ke dalam surat Madaniyyah.
Pada periode mekkah pertama berjalan selama 4 sampai dengan 5 tahun. Pada masa ini, dakwah Islam masih terbatas pada ruang lingkup yang kecil, dan ayat yang diturunkan pun pada umumnya membahas tentang pelajaran bagi Rasulullah untuk membentuk kepribadiannya, pembahasan tentang dasar-dasar akhlak Islamiyah, pengetahuan tentang sifat Allah serta bantahan mengenai pandangan hidup di masyarakat Jahiliyah kala itu.
Pada periode Makkah kedua berlangsung selama 4 sampai dengan 9 tahun. Pada masa ini dakwah Islam sudah mulaiterbuka. Masyarakat Makkah sudah mulai berfikir untuk menghalangi dakwah.
Ayat-ayat yang diturunkan pada masa ini umumnya tentang kewajiban sebagai seorang muslim, pembaasan tentang ke esaan Allah, pembahasan tentang hari kiamat, serta ancaman dan kecaman kepada orang musyrik yang mempunyai prilaku buruk.
Pada periode Madinah terjadi selama 10 tahun. Saat itu Rasulullah mulai hijrah dari Makkah ke Madinah, dan masyarakat sekitar mulai terbentuk keimanannya. Disana, masyarakat Yahudi dan Islam hidup berdampingan, namun seiring berjalannya waktu, kaum Yahudi pun mulai ikut menentang dakwah Nabi Muhammad SAW.
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْر
“Kami telah menurunkan Al Qur’an ini pada malam ‘Lailatul Qadar’.” (QS Al Qadr: 1).
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْر
“Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan.” (Al Qadr: 3).
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ
“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.” (Al Qadar: 4).
Para malaikat pun memberikan salam kepada kaum Mukminin mereka sampai terbit fajar.
سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
“Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (Al Qadar: 5).
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُّبَارَكَةٍ
“Kami telah menurunkan Al-Qur’an ini pada malam yang penuh berkah.” (QS Ad Dukhan: 2).
فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ
“Pada malam itu ditetapkan segala urusan yang penuh hikmah.” (QS Ad Dukhan: 3).
Akan Allah ampuni Dosa – Dosa dimasa lampau bagi orang yang beribadah pada malam Nuzulul Qur’an dengan Ikhlas dan Iman. Dalilnya adalah sabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيْمَانًا وَاحْتِسَاًبا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa yang bangun (untuk beribadah) pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan keikhlasan, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lampau.” (HR Bukhari dan Muslim)
Sebagaimana disampaikan oleh Sahabat Abdullah bin Abbas yang diriwayatkan oleh Bukhari, “Dahulu, Malaikat Jibril senantiasa menjumpai Rasulullah SAW pada setiap malam Ramadhan, dan selanjutnya ia membaca Al Quran bersamanya.” (H.R Bukhori)
Rasulullah SAW pun mengajarkan para umat muslim untuk mempelajari arti dan makna setiap ayat yang tertulis pada lembarannya. Inilah yang dimaksud dengan tadabur Quran.
Sebagaimana Hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dari Abu Hurairah, “Barangsiapa melaksanakan salat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (H.R Bukhori)
Berdiam diri disini bukan berarti kamu hanya termenung dan tidak melakukan apa-apa. Kamu bisa menunaikan salat sunah dua rakaat, melanjutkan membaca Al Quran, mempelajari maknanya, mempelajari tajwid, atau berzikir dan berdoa memohon ampunan atau apa saja yang sedang kamu fikirkan.
Demikianlah Sejarah dan keutamaan Nuzulul Qur’an yang dapat saya paparkan semoga dalam Nuzulul Qur’an nanti kita sama – sama mendapat pahala berdasarkan sejarah dan keutamaan Nuzulul Qur’an, selamat beribadah dan semoga artikel Sejarah dan Keutamaan nuzulul qur’an ini bermanfaat