Virtual Address
Search Engine Google, Bing, Yahoo, Baidu, Yandex and Duckduckgo
Model pembelajaran talking stick adalah salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif yang menggunakan tongkat sebagai alat bantu. Dalam metode ini, tongkat digunakan siswa ketika akan menjawab pertanyaan atau mengajukan pendapat saat proses belajar mengajar di kelas. Lebih lengkapnya, simak penjelasan model pembelajaran talking stick berikut.
Talking stick telah berabad-abad digunakan oleh suku Indian sebagai alat bantu menyimak yang adil dan tidak memihak. Dahulu, talking stick digunakan oleh para dewan untuk memutuskan hak berbicara seseorang. Ketika pemimpin rapat memulai diskusi dan membahas permasalahan, ia akan berbicara dengan memegang tongkat.
Kemudian, jika ada orang yang ingin menanggapi atau mengemukakan pendapatnya, maka tongkat tersebut berpindah tangan. Apabila semua orang telah memperoleh giliran berbicara, tongkat dikembalikan pada pemimpin rapat.
Berdasarkan sejarah penggunaan talking stick, dapat disimpulkan bahwa metode ini digunakan sebagai tanda seseorang memiliki hak berbicara yang diberikan secara bergantian atau bergiliran.
Pada tahun 1995, Slavin melakukan penelitian belajar kooperatif menggunakan metode talking stick. Metode ini diyakini mampu membuat siswa menjadi lebih aktif karena para siswa dituntut untuk mandiri dan tidak bergantung kepada siswa lainnya.
Hal ini melatih siswa untuk mampu bertanggung jawab terhadap diri sendiri, membangun rasa percaya diri dan keyakinan dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.
Model pembelajaran menggunakan metode talking stick sangat cocok diterapkan pada peserta didik jenjang SD, SMP, dan SMA atau SMK. Terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menerapkan metode pembelajaran talking stick, yaitu sebagai berikut:
Proses pembelajaran dengan metode talking stick juga dapat menggunakan musik atau lagu sebagai pengiring ketika tongkat bergulir dari satu kelompok ke kelompok lainnya.
Terdapat beberapa keunggulan dari pembelajaran menggunakan metode talking stick, di antaranya yakni:
Metode pembelajaran talking stick dapat memberikan pengalaman menyenangkan dalam belajar bagi para siswa. Melalui pendekatan yang dilakukan dapat memunculkan emosi serta sikap positif dalam proses belajar mengajar yang memiliki dampak pada peningkatan kecerdasan otak siswa.
Terdapat beberapa kelemahan dari penerapan metode talking stick, yaitu:
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan model pembelajaran talking stick dapat memicu siswa lebih siap dan beradaptasi dalam kegiatan pembelajaran.
Hal ini karena setiap siswa mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengemukakan jawaban atau pendapat sewaktu-waktu jika mendapatkan giliran tongkat.
Secara garis besar, metode ini sangat bagus diterapkan untuk penguatan materi pembelajaran sebab metode ini dapat mengatasi rasa jenuh yang dirasakan oleh siswa ketika belajar.
Demikianlah ulasan mengenai model pembelajaran talking stick, mudah mudahan artikel ini bisa membuat kita semua paham itu belajar metode pembelajaran ini, semoga bermanfaat.