Virtual Address

Search Engine Google, Bing, Yahoo, Baidu, Yandex and Duckduckgo

Konsep dan Prinsip Akuntansi

Konsep dan Prinsip Akuntansi – Praktik akuntansi harus mengacu pada aturan dan peraturan yang mengatur bagaimana mengukur, menilai, dan memproses data akuntansi sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berisi prinsip akuntansi yang diterima secara umum.

Konsep dan Prinsip Akuntansi

Konsep Akuntansi

1. Konsep Entitas

Konsep entitas adalah pemisahan antara organisasi atau entitas bisnis dengan organisasi atau unit bisnis lain dan individu individu, sehingga menjadi unit ekonomi yang terpisah. Konsep entitas ini adalah konsep paling dasar dalam akuntansi. contoh motor umum, raksasa yang memiliki beberapa divisi Chevrolet, Cadillac, Pontiac. manajemen motorik umum memperlakukan setiap divisi sebagai entitas akuntansi yang terpisah.

Baca Juga  Manfaat Jeruk Nipis Bagi Kesehatan Tubuh Kita

Misalnya, penjualan di divisi Cadillac turun secara dramatis, manajemen akan mencatat solusi untuk menyelesaikan masalah. tetapi jika penjualan divisi disatukan, manajemen akan mengalami kesulitan dan tidak tahu bahwa divisi tersebut menurunkan penjualan.

2. Konsep Kesinambungan

Konsep kesinambungan adalah konsep yang mengasumsikan atau mengasumsikan bahwa suatu entitas akan terus menjalankan bisnisnya terus menerus hingga periode yang tidak terbatas. tidak menetapkan aktivitas bisnisnya hanya sampai periode tertentu, sehingga perlakuan terhadap catatan akuntansi akan terus berlanjut dari tahun ke tahun.

Prinsip Akuntansi

1. Prinsip Keandalan

Prinsip keandalan adalah prinsip yang mengandalkan data yang dapat dibuktikan, dilacak dengan benar, dan dapat dikonfirmasi oleh siapa saja yang independen. Oleh karena itu catatan akuntansi harus didasarkan pada data dari kegiatan bisnis berdasarkan bukti objektif.

Baca Juga  Contoh Pencatatan Transaksi Kedalam Jurnal Umum

2. Prinsip Biaya

Prinsip biaya adalah prinsip yang menyatakan bahwa aset dan layanan yang diperoleh dicatat pada harga sebenarnya meskipun pembeli percaya bahwa harga yang dibayarkan diperoleh sebagai hasil tawar-menawar, tetapi barang harus dicatat pada harga yang sebenarnya terjadi dan dibayar pada saat mendapatkannya atau transaksi terjadi.

Contoh: toko listrik mendapat barang dagangan dalam jumlah besar dari toko listrik lain yang tidak lagi beroperasi senilai Rp1.000.000, harga barang jika membeli toko listrik harus mencatat hasil pembelian berdasarkan harga perolehan Rp1.000.000, Padahal harga barang tersebut harus bernilai Rp. 2.000.000.


Referensi: buku pengantar akuntansi 1 edisi 3

Demikianlah materi tentang konsep dan prinsip akuntansi. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Baca juga kategori terkait. Terimakasih telah berkunjung.

Baca Juga  Perpustakaan Sekolah, Pengertian Tujuan dan Manfaatnya