Virtual Address
Search Engine Google, Bing, Yahoo, Baidu, Yandex and Duckduckgo
Ada 5 hal yang akan terjadi di era revolusi industri 4.0. Kelima hal ini akan memberikan dampak kemajuan di berbagai bidang, mulai dari pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi dan tentunya teknologi.
Akhir-akhir ini, kita sering mendengar pembahasan tentang revolusi industri 4.0 di mana-mana, di acara seminar, kuliah, sekolah hingga berita di televisi. Ya, revolusi industri 4.0 memang penting untuk dibahas dan penting pula untuk diketahui masyarakat luas.
Mulanya, dunia ini mengalami revolusi industri pada tahun 1750-an. Kita mengenalnya dengan sebutan revolusi industri 1.0. Saat itu, kehidupan masyarakat mengalami perubahan secara besar-besaran berkat adanya penemuan mesin uap, listrik, kereta api lintas benua dan lainnya. Perubahan ini tentunya mempengaruhi kondisi sosial, budaya dan ekonomi di seluruh dunia.
Seiring berjalannya waktu, revolusi industri kian mengalami perkembangan, yang mulanya kita kenal sebagai revolusi industri 1.0 berkembang menjadi revolusi industri 2.0, berkembang lagi menjadi revolusi industri 3.0, hingga akhirnya kita sampai pada revolusi industri 4.0.
Kata ‘industri 4.0’ pertama kali muncul di tengah publik dalam sebuah acara pameran industri Hannover Fair di kota Hannover, Jerman, pada 2011 lalu. Setelah itu, kelompok kerja industri 4.0 (Working Group on Industry 4.0) memaparkan rekomendasi pelaksanaan industri 4.0 kepada pemerintah federal Jerman pada Oktober 2012. Atas dasar ini, anggota dari Working Group on Industry 4.0 dianggap sebagai perintis revolusi industri 4.0.
Sama seperti revolusi sebelumnya, revolusi industri 4.0 juga memengaruhi kualitas hidup masyarakat di seluruh dunia. Perubahan-perubahan besar ini dipengaruhi adanya tren otomatisasi, pertukaran data terkini, Internet of Things (IoT), komputasi awan, kecerdasan buatan dan segala hal yang dapat memudahkan kehidupan manusia di berbagai bidang. Dengan begitu, revolusi industri 4.0 merupakan era di mana teknologi cerdas memengaruhi berbagai bidang kehidupan manusia.
Teknologi cerdas ini dikatakan dapat menggantikan posisi tenaga kerja manusia secara keseluruhan. Hal ini selaras dengan penelitian yang dilakukan McKinsey Global Institute pada 2017 lalu.
Dalam penelitiannya, McKinsey Global Institute menyebut bahwa kurang lebih 800 juta lapangan pekerjaan akan hilang di era revolusi industri 4.0. Dengan kata lain, ada banyak orang yang kehilangan pekerjaan akibat perubahan besar ini. Kendati demikian, revolusi industri 4.0 akan memuculkan lapangan pekerjaan baru di berbagai bidang, mulai dari mekanika industri, teknik listrik, teknik mekatronik hingga teknologi otomasi.
Di samping itu, berkat teknologi cerdas, revolusi industri 4.0 dapat memberikan keuntungan dalam hal efisiensi dan produktivitas. Konsumen pun mendapatkan keuntungan juga, yakni lebih mudah dan cepat mendapatkan barang dan jasa yang dinginkan. Misalnya, kita saat ini tidak perlu keluar rumah untuk membeli baju. Kita hanya perlu membuka smartphone, mencari baju yang kita inginkan via marketplace (e-commerce) Indonesia, selesai. Baju akan dikirim langsung ke rumah kita.
Setelah mengenal apa itu revolusi industri 4.0, mari kita beralih ke pembahasan penting lainnya, yakni terkait perubahan-perubahan besar yang akan terjadi di era teknologi cerdas ini. Apa saja perubahan-perubahan besar yang dimaksud?
Berikut 5 hal yang akan terjadi di era revolusi industri 4.0:
Segala industri akan melakukan otomasi, yakni penggantian tenaga kerja manusia dengan tenaga mesin yang secara otomatis melakukan dan mengatur pekerjaan. Jadi, dalam proses produksi, industri sudah tidak membutuhkan pengawasan manusia lagi.
Penerapan otomasi industri bukanlah tanpa alasan bagi setiap industri. Penerapan merupakan bagian dari upaya untuk bersaing di pasar yang mengalami perubahan pesat dari waktu ke waktu. Industri meyakini, dengan cara otomasi, mereka akan mendapatkan efisiensi dan efektivitas dalam proses produksi, sehingga produksi mengalami peningkatan.
Perlu Anda ketahui, dalam rangka menyambut era otomasi, pemerintah Indonesia telah merilis roadmap ‘Making Indonesia 4.0’. Jika berhasil, lapangan pekerjaan yang akan tercipta melalui roadmap ini mencapai 19 juta pada tahun 2030. Pada tahun itu, pertumbuhan PDB kita diprediksi mencapai 6-7 persen. Hal ini merupakan modal baik bagi kemajuan bangsa Indonesia.
Saat ini, kita masih menggunakan internet dengan jaringan 4G. Kecepatan internet pada jaringan ini terbilang baik. Akan tetapi, sebentar lagi kita akan menyambut kehadiran jaringan 5G. Ya, saat ini para pengembang tengah berupaya menciptakan jaringan 5G untuk menunjang kehidupan di era revolusi industri 4.0.
Jaringan 5G digadang-gadang akan memiliki kecepatan internet yang luar biasa, yakni mencapai 800 Gb. Dengan kata lain, jaringan 5G akan memiliki kecepatan internet 100 kali lebih cepat dari jaringan 4G.
Perkembangan teknologi ini akan memengaruhi berbagai bidang kehidupan kita. Dalam hal kecil, misalnya kita ingin men-download 40 film beresolusi tinggi sekaligus. Dengan jaringan 5G kita dapat melakukan itu hanya dalam hitungan detik.
Sebagaimana sebutannya, analisis big data merupakan analisis yang mengandalkan data dalam jumlah yang besar. Analisis big data sangat dibutuhkan dalam revolusi industri 4.0 sebagai acuan atau patokan dalam mengambil keputusan
‘Big data’ ini memiliki peranan yang sangat penting pada segala sektor kehidupan, baik ekonomi, perdagangan, infrastruktur, telekomunikasi hingga politik. Semua itu membutuhkan data untuk mengambil suatu keputusan.
Dengan begitu, industri yang tidak menggunakan analisis big data akan mengalami ketertinggalan dari pesaing-pesaingnya. Sementara industri yang menggunakan big data akan mengalami perkembangan yang signifikan.
Perubahan besar berikutnya yang akan terjadi di era revolusi revolusi industri 4.0 adalah terciptanya kecerdasan buatan (artificial intelligence). Kecerdasan buatan ini akan menggantikan peran manusia dalam proses produksi di berbagai industri.
Kecerdasan buatan akan ditanamkan pada komputer dan robot. Menariknya, bisa jadi kecerdasan buatan ini akan lebih baik dari manusia itu sendiri.
Anda tahu robot hidrolik yang digunakan merangkai mesin dan mobil? Itulah salah satu contoh kecerdasan buatan yang ditanamkan pada robot. Anda akan menemukan banyak kecerdasan buatan di era revolusi industri 4.0 kelak.
Virtual and augmented reality akan membantu bisnis bekerja lebih efisien dan efektif. Teknologi ini dapat diaplikasikan pada fasilitas manufaktur dalam beberapa cara. Ini termasuk pengembangan lini produksi, pelatihan, kolaborasi tim, manajemen inventaris, mendorong peningkatan OEE, dukungan teknis dan lain sebagainya.
Adapun contoh dari penggunaan virtual and augmented reality adalah merancang produk baru dengan menyempurnakannya di dunia virtual sebelum melakukan proses produksi di dunia nyata.
Itulah 5 hal yang akan terjadi di era revolusi industri 4.0. Apakah Anda sudah siap menerima perubahan besar di era revolusi industri 4.0? Bagi Anda yang tidak bisa menerima maka hal ini akan menjadi tantangan yang nyata. Sebaliknya, jika Anda menerima dan menyikapi perubahan besar ini maka Anda akan mendapatkan peluang besar.