Virtual Address
Search Engine Google, Bing, Yahoo, Baidu, Yandex and Duckduckgo
Hai sobat santuyers kita tahu bahwa indonesia pada tahun ini menerapkan pendidikan berbasis karakter. Tapi kamu tahu ga. Apa sih pendidikan berbasis karakter itu?
Pendidikan berbasis karakter dapat didefinisikan sebagai segala usaha yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi karakter/sifat siswa. Sehingga dari sini terdapat beberapa pengertian tentang pendidikan tersebut.
Lickona menngatakan bahwa pengertian pendidikan berbasis karakter adalah suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti.
Suyanto menelaah pendidikan berbasis karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, maupun negara.
Pendidikan berbasis Karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau individu. Ciri khas tersebut adalah asli dan mengakar pada kepribadian benda atau individu tersebut seperti kepribadian ambivert, serta merupakan “machine” yang mendorong bagaimana seorang bertindak, bersikap, berucap, dan merespon sesuatu (Kertajaya, 2010).
Pendidikan karakter merupakan usaha sadar dan terencana di dalam mewujudkan suasana serta proses pemberdayaan potensi dan juga pembudayaan peserta didik untuk membangun pribadi yang baik untuk warga negara Indonesia.
Pendidikan karakter menurut kamus psikologi adalah kepribadian yang ditinjau dari titik tolak etis atau moral, misalnya berkaitan dengan kejujuran seseorang dan sifat – sifat yang relatif tetap. (Dali Gulo, 1982).
Penguatan pendidikan moral (moral education) atau pendidikan karakter (character education) dalam konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang melanda di negara kita.
Krisis moral tersebut antara lain berupa meningkatnya pergaulan bebas, maraknya angka kekerasan anak-anak dan remaja, kejahatan terhadap teman, pencurian remaja, kebiasaan menyontek.
Penyalahgunaan obat-obatan, pornografi, dan perusakan milik orang lain sudah menjadi masalah sosial yang hingga saat ini belum dapat diatasi secara tuntas, oleh karena itu pendidikan karakter menjadi sangat penting.
Tujuan pendidikan berbasis karakter yaitu untuk membentuk bangsa yang tangguh, bangsa yang bermoral, berakhlak mulia, bertoransi serta bekerja atau gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat.
Pendidikan ini juga bertujuan untuk membentuk suatu bangsa agar memiliki jiwa yang patriotik atau jiwa suka menolong antar sesama.
Disisi lain, juga untuk membentuk jiwa seseorang agar berkembang secara dinamis, berorientasi terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk menciptakan manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan yang Maha Esa.
Fungsi pendidikan karakter yaitu untuk mengembangkan potensi dasar seorang anak agar berhati baik, memiliki perilaku yang baik serta berpikiran yang baik.
Pada fungsi besarnya yaitu yaitu untuk memperkuat dan membangun perilaku anak bangsa yang multikultur.
Hal ini juga memiliki fungsi untuk meningkatkan peradaban manusia dan menjadi bangsa yang baik di dalam pergaulan dunia.
Ini tidak hanya didapatkan di bangku sekolah, melainkan dari berbagai media yang meliputi lingkungan, keluarga, media teknologi, dunia usaha dan juga pemerintahan.
Yaitu sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
Adalah perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
Merupakan sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
Yang di maksud mandiri adalah Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
Yaitu Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
Adalah Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.\
Adalah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
Merupakan sikap yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
Yaitu Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
Menurut Foerster dan Majid (2010) menyebutkan, paling tidak empat dasar ciri – cirinya, yaitu:
1. Keteraturan interior dimana setiap tindakan seseorang harus diukur berdasarkan hirarki nilai. Maka nilai disini menjadi pedoman yang bersikat normative dalam setiap tindakan manusia.
2. Koherensi disini adaalah yang diharapkan dapat memberikan keberanian dan membuat seseorang teguh pada prinsip, dan tidak terombang-ambing pada situasi baru atau takut resiko.
3. Otonomi. disini mengharuskan seseorang menginternalisasikan aturan dari luar sampai menjadi nilai-nilai bagi kepribadian pribadi, Keteguhan dan kesetiaan.
4. Keteguhan daya tahan seseorang guna menginginkan apapun yang dipandang baik. Dan kesetiaan merupakan dasar bagi penghormatan atas komitmen yang dipilih.
Kaidah -Kaidah ini berfungsi sebagai fondasi utama penguatan pendidikan tersebut. Berikut ini kaidah terbut yaitu:
Negara kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) ditegakkan atas dasar prinsip-prinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila.
Ini berarti nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya dan seni.
Masyarakat Indonesia ialah masyarakat beragam. Oleh karena itu, kehidupan individu, masyarakat dan bangsa selalu didasari pada ajaran agama dan kepercayaannya. Secara politis, kehidupan kenegaraan pun didasari pada nilai-nilai yang berasal dari agama.
Atas dasar pertimbangan itu, maka nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa harus didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari agama.
Nilai-nilai budaya dijadikan dasar dalam pemberian makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi antar anggota masyarakat.
Posisi budaya yang demikian penting dalam kehidupan masyarakat mengharuskan budaya menjadi sumber nilai dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa.