Virtual Address

Search Engine Google, Bing, Yahoo, Baidu, Yandex and Duckduckgo

Alat Pembayaran: Jenis Tunai, Non Tunai, serta Kelebihan dan Kekurangannya

Alat pembayaran adalah alat yang digunakan untuk melakukan transaksi, baik tunai maupun non tunai. Alat transaksi ini biasa digunakan untuk membeli produk atau jasa.

Dahulu, sistem transaksi dilakukan melalui barter atau pertukaran barang. Misalnya, Anda dapat menukar sekantung beras dengan sekantong kacang atau yang lainnya.

Sistem ini dianggap tidak relevan jika nilai tukar tidak disepakati oleh salah satu pihak. Belum lagi produk yang tidak worth it.

Sistem barter kemudian digantikan oleh mata uang komoditas, di mana sistem pertukaran dilakukan dengan menggunakan komoditas yang berlaku umum seperti emas.

Saat itu, emas bisa digunakan sebagai alat transaksi, juga koleksi, pameran atau hiasan. Namun seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat, sistem ini juga dinilai kurang efektif dan efisien. Kemudian muncul alat transaksi baru berupa uang.

Ketersediaan uang terus berkembang dari yang semula berupa uang kertas (paper money dan koin) atau biasa disebut uang tunai, kini muncul uang elektronik untuk transaksi non tunai.

Alat Pembayaran Tunai

Alat pembayaran tunai adalah alat yang digunakan untuk membayar suatu transaksi secara langsung.

Alat transaksi uang ini berbentuk uang tunai, bisa berupa uang logam atau uang kertas. Di Indonesia, uang tunai yang berlaku adalah rupiah yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.

Pecahan uang logam di Indonesia saat ini sangat beragam, mulai dari pecahan uang logam hingga:

  • Rp100
  • Rp200
  • Rp500
  • Rp1.000

Sementara itu, uang kertas Indonesia memiliki pecahan yang berbeda-beda, mulai dari:

  • Rp500
  • Rp1.000
  • Rp2.000
  • Rp5.000
  • Rp10.000
  • Rp20.000
  • Rp50.000
  • Rp75.000
  • Rp100.000

Kelebihan dan Kekurangan Alat Pembayaran Tunai

Pembayaran tunai masih diminati dan digunakan sebagai salah satu sistem pembayaran pilihan, terutama untuk jual beli langsung.

Kelebihan menggunakan alat pembayaran tunai

Berikut adalah beberapa manfaat dari instrumen transaksi tunai.

1. Minim dari risiko berutang

Menggunakan alat untuk transaksi tunai tidak memberi Anda kemampuan untuk memperlambat pembelian Anda karena terbatasnya jumlah uang yang Anda bawa, misalnya saat berbelanja di supermarket atau mal. Anda bahkan tidak akan mempertimbangkan untuk menjadi debitur untuk gerai ritel atau toko, bukan?

Baca Juga  Manfaat Daun Insulin / Yakon Untuk Kesehatan dan Diabetes

Lain halnya jika Anda menggunakan alat transaksi non tunai yang terlihat seperti itu dan Anda baik-baik saja. Anda mungkin akan lebih boros dan kesulitan mengelola utang Anda.

2. Lebih mudah digunakan

Saat ini, belum semua wilayah Indonesia memiliki infrastruktur yang memadai untuk melakukan pembayaran nontunai, terutama di daerah terpencil dengan jaringan internet yang minim. Untuk itu, opsi pembayaran tunai dinilai lebih mudah.

Pembayaran tunai dapat dilakukan dengan cepat dan mudah ketika orang menyelesaikan transaksi jual beli. Tidak masalah apakah ada bank di sana, apakah ada jaringan internet, apakah ada aplikasi, dan sebagainya.

3. Data privasi terjaga

Menggunakan sistem pembayaran tunai akan menjaga semua privasi dan data Anda. Karena ketika membayar, Anda tidak perlu mendaftar melalui akun atau apa pun. Jadi, apa yang ingin Anda rahasiakan tidak akan diketahui siapa pun.

Secara langsung Anda akan membayar secara tunai untuk setiap transaksi secara langsung. Di satu sisi, Anda benar-benar perlu mengeluarkan uang dan menunggunya kembali. Tapi di sisi lain, Anda tidak bisa tertidur dari kejahatan dunia maya, yang bisa terjadi kapan saja, di mana saja.

4. Lebih Hemat

Ada satu item dalam daftar keuntungan pembayaran non-tunai, yang menunjukkan apakah ada banyak diskon atau kelonggaran saat menggunakan metode ini. Namun sayangnya, diskon yang Anda terima justru membuat Anda semakin boros.

Karena Anda akan sering membeli kebutuhan pokok yang tidak Anda butuhkan untuk mendapatkan diskon. Kenapa ini terjadi? karena tidak punya uang fisik, jadi tidak merasa “sakit” saat uang hilang begitu saja.

Di sisi lain, membayar tunai lebih hemat. Karena Anda dapat mengontrol keuangan Anda dan memutuskan dengan bijak apa yang akan dibeli sesuai kebutuhan, bukan hanya sebagai barang mewah.

Kekurangan Pembayaran Tunai

Di bawah ini adalah kerugian dari pembayaran tunai.

1. Kurang praktis dan ribet

Menggunakan uang tunai bisa lebih mudah jika pecahannya kecil. Tetapi bagaimana jika Anda membutuhkan banyak uang?

Tentunya selain repot membawa, masih sulit menghitungnya. Belum lagi jika ternyata terjadi kesalahan perhitungan yang pada akhirnya akan merugikan salah satu pihak.

Hal ini juga menjadi salah satu alasan banyak orang lebih memilih alat transaksi non tunai, terutama untuk jumlah transaksi yang besar atau besar.

2. Memakan ruang

Uang banyak membutuhkan tempat khusus untuk disimpan atau dipindahkan ke tempat transaksi. Tentu saja, dompet atau celengan tidak bisa menampung ratusan juta dolar.

3. Risiko kriminalitas

Membawa uang tunai dalam jumlah besar tidak hanya memakan ruang, tetapi juga dapat memicu tindakan kriminal seperti pencurian, perampokan, pembobolan, dll. Untuk melakukannya, selalu berhati-hati saat membawa uang tunai, terutama dalam jumlah besar.

4. Mudah hilang

Penyimpanan dan penggunaan uang tunai, terutama dalam jumlah besar, dapat dengan mudah hilang baik hilang di penyimpanan maupun saat bepergian.

Anda mungkin lupa meletakkannya atau terjatuh saat hendak mengeluarkan beberapa lembar dari dompet. Bawalah uang yang cukup untuk melakukan ini. Anda dapat menyesuaikan dengan pembelian Anda pada hari ini atau saat ini.

Baca Juga  Cara Buka Rekening BRI Beserta Persyaratannya

Alat Pembayaran Nontunai

Dimana pembayaran tunai dilakukan dengan menggunakan uang fisik, pembayaran non tunai dilakukan tanpa menggunakan uang fisik, baik itu koin maupun kertas.

Lalu apa saja jenis instrumen cashless yang digunakan di Indonesia?

1. Uang elektronik

Uang elektronik atau yang sering dikenal dengan e-money merupakan jenis instrumen transaksional yang relatif baru yang mencakup beberapa unsur. Bank Indonesia sendiri telah menetapkan kriteria unsur uang elektronik, yaitu:

  • uang elektronik dapat diterbitkan berdasarkan jumlah uang yang sebelumnya disetorkan pada penerbit,
  • uang elektronik yang kemudian disetorkan pada penerbitnya tidak sah sebagai titipan atau tabungan,
  • Uang elektronik memiliki nilai yang disimpan pada suatu media seperti server atau chip.

2. Kartu debit

Kartu debit merupakan salah satu jenis instrumen transaksi non tunai yang menggunakan mekanisme saldo nasabah. Kartu ini biasanya dikeluarkan oleh bank tempat klien membuka rekening.

Setiap kartu debit memiliki limit dan syarat yang berbeda-beda, tergantung jenis tabungan yang dipilih nasabah.

3. Kartu kredit

Kartu kredit adalah alat pembayaran untuk transaksi nontunai yang diterbitkan oleh bank dengan fasilitas utang. Dengan kartu kredit, nasabah dapat melakukan pembayaran dengan terlebih dahulu meminjam ke bank kemudian dapat membayar tagihan yang dikirimkan oleh bank.

4. Cek

Cek adalah sarana transaksi yang menetapkan perintah dari pelanggan ke bank untuk menarik sejumlah uang atau dana tertentu atas nama pelanggan, atau bisa juga atas nama tertentu. Secara umum, tiga jenis cek yang umum digunakan, yaitu cek on-display, cek silang, dan cek atas nama.

5. Giro

Rekening giro hampir sama dengan cek. Namun, akun saat ini bukanlah perintah untuk menarik dana, tetapi perintah untuk mentransfer dana dari satu akun ke akun klien lainnya, yang namanya tercantum dalam akun saat ini.

6. Nota debit dan nota kredit

Memo debet adalah surat yang digunakan untuk menagih nasabah dari bank lain melalui kliring.

Nota kredit adalah surat yang dirancang untuk mentransfer atau mengirim sejumlah dana kepada klien bank lain melalui kliring.

Kelebihan dan Kekurangan Pembayaran Non-Tunai

Nah, Anda sudah tahu tentang kelebihan dan kekurangan alat pembayaran tunai. Bagaimana dengan alat pembayaran nontunai?

Kelebihan alat pembayaran nontunai

Alat pembayaran nontunai banyak digunakan karena memiliki beberapa keunggulan, yaitu:

1. Lebih aman dan transparan

Penggunaan alat pembayaran nontunai untuk transaksi dinilai lebih aman dan transparan. Karena semua uang yang dibayarkan dicatat secara rinci dalam sistem.

Dengan cara ini Anda dapat memeriksa kembali jika masalah masih terjadi. Misalnya, jika pembayaran tidak diterima, minta konfirmasi pembayaran, dll.

2. Transaksi lebih cepat

Saat transaksi menggunakan transfer bank, bisa dilakukan dengan cepat. Selain tidak perlu menghitung jumlah yang harus dibayarkan, Anda juga tidak perlu menarik uang dari ATM atau menunggu kembalian.

Baca Juga  Manfaat Purwaceng Purwoceng Untuk Kesehatan dan Efek Samping

Berapapun jumlah transaksinya, penggunaan alat pembayaran nontunai membuat transaksi menjadi lebih mudah dan cepat.

Anda tidak perlu lagi menghitung jumlah uang secara manual. Karena dengan pembayaran non tunai, Anda hanya perlu menuliskan jumlah uang yang dibutuhkan, bahkan sampai angka yang paling akurat.

3. Lebih aman

Alat pembayaran non tunai dinilai lebih aman karena tidak membutuhkan uang tunai dalam jumlah besar saat bertransaksi. Meski begitu, risiko kejahatan digital tetap ada jika Anda tidak berhati-hati.

Dengan uang non tunai, Anda akan merasa lebih aman dan transparan. Karena semua transaksi dicatat dalam sistem, sehingga Anda dapat mengetahui berapa banyak uang yang dikeluarkan.

4. Hemat ruang

Dengan sistem pembayaran tanpa uang tunai, ini berarti uang Anda tetap berada dalam sistem keuangan yang aman. Anda cukup menggunakan kartu atau aplikasi seluler, atau melakukan transaksi melalui Internet. Karena tidak ada uang untuk dipegang atau disimpan, ini berarti Anda tidak perlu membuat tempat penyimpanan atau ruang penyimpanan khusus.

Kekurangan Pembayaran Non Tunai

Selain beberapa kelebihan di atas, tentunya ada beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan saat menggunakan alat pembayaran non tunai.

1. Risiko terlilit utang lebih besar

Bukan rahasia lagi jika banyak orang terjerat utang akibat penggunaan pembayaran nontunai, baik itu kartu kredit maupun uang elektronik. Oleh karena itu, Anda harus waspada dan hati-hati, jangan tertipu oleh yang ringan-ringan saja.

2. Belum bisa digunakan di semua tempat

Mari kita kembali ke negara Indonesia, di mana tidak semua tempat atau daerah memiliki standar infrastruktur dan fasilitas yang seragam.

Ada daerah-daerah terpencil di Indonesia yang tidak bisa menggunakan pembayaran nontunai karena sulitnya mengakses teknologi. Inilah sebabnya mengapa mereka lebih suka menggunakan pembayaran tunai, yang dianggap lebih sederhana.

3. Butuh Akses Internet

Dalam sistem pembayaran non tunai, Anda selalu membutuhkan akses Internet. Jika koneksi internet Anda gagal, Anda tentu tidak dapat mengakses akun Anda.

4. Adanya Batasan

Setiap sistem pembayaran dengan uang elektronik memiliki batasan jumlah maksimum yang ada di rekening. Jumlah transaksi yang Anda lakukan per hari, serta jumlah penarikan.

5. Resiko pencurian data

Jika Anda mengikuti aturan keamanan dengan aturan ancaman minimum, itu dapat dibandingkan dengan risiko seperti perampokan. Situasinya bahkan lebih buruk ketika sistem manajemen perusahaan rusak.

Ini akan membocorkan data pribadi kartu, serta pemiliknya. Bahkan jika sistem pembayaran elektronik tidak mengeluarkan kartu plastik, Anda mungkin menemukan diri Anda terlibat dalam skandal pencurian identitas.

Nahh itulah ulasan alat pembayaran mulai dari tunai, non tunai dan kelebihan serta kekurangnya masing-masing. Terlepas dari kelebihan dan kekurangannya, metode pemabayaran non tunai kini digunakan di seluruh dunia dan dianggap sebagai salah satu metode pembayaran di masa depan.


Ref: lifepal.co.id/media/alat-pembayaran