Virtual Address

Search Engine Google, Bing, Yahoo, Baidu, Yandex and Duckduckgo

Solusi Masalah Ekonomi Dalam Islam

SantuyNesia – Dalam setiap masalah pasti ada solusinya, seperti permasalahan ilmu ekonomi. Ada satu sisi fundamental untuk menyelesaikan atau solusi masalah ekonomi di atas dalam Islam.

Pertama, hukum alam dan prinsip-prinsip kehidupan yang melekat pada kodrat manusia tidak boleh menyimpang, dan setiap kali ada penyimpangan dari jalan yang telah ditetapkan, itu harus diarahkan ke jalan yang benar.

Hal kedua yang dibawa Islam menjadi dasar reformasi sosial adalah masuknya beberapa regulator eksternal ke dalam sistem sosial itu saja tidak cukup; Sebaliknya, reformasi moral harus lebih ditekankan dan dibangunnya landasan moral yang benar di antara umat manusia.

Jadi kejahatan dalam pikiran manusia harus dibasmi. Prinsip dasar ketiga yang dapat diikuti di seluruh sistem Islam adalah bahwa otoritas miring dan otoritas dan penekanan hukum pemerintah tidak boleh digunakan tanpa paksaan.

Baca Juga  Pengertian Neraca Sisa dalam Akuntansi

Dengan demikian, dalam sistem solusi masalah ekonomi Islam, masyarakat tidak bisa menjadi penjaga kekayaan negara, begitu juga dengan semuanya secara paksa dibawa ke tingkat ekonomi yang sama.

Tetapi kondisi ditetapkan di mana setiap orang dapat memperoleh kekayaan yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara terbaik dan mungkin, tanpa membahayakan rekan-rekannya di tempat kerja.

Pendapatan yang diperolehnya dihabiskan dengan hemat tanpa mengganggu keseimbangan ekonomi masyarakat. Apalagi orang tidak bisa mendapatkan terlalu banyak kekayaan melalui pemerasan, sementara sebagian besar penduduk hidup mati gaya hidup yang sangat sederhana.

Selain adanya aliran dari sistem ekonomi, sebagaimana dijelaskan di atas, terdapat dua pandangan ekstrim tentang perekonomian, yaitu:

Asketisisme

Pandangan mazhab ini menekankan pada aspek spiritual dan moral serta menolak sepenuhnya aspek materiil kehidupan manusia. Penganut aliran ini percaya bahwa semua kegiatan ekonomi adalah kejahatan, dan pergulatan ekonomi adalah perbuatan dosa.

Baca Juga  Ilmu Ekonomi dan Sejarahnya

Materialisme

Materialis, di sisi lain, sangat menekankan pada aspek material. Upaya manusia sepenuhnya terbatas untuk mencapai hasil materi, sedangkan aspek moral ditolak. Mereka memiliki sedikit atau bahkan tidak ada rasa hormat terhadap rasa persaudaraan dan kasih sayang manusia.

Secara umum, penekanannya adalah pada penggunaan yang ekonomis. Para pengikut Aliran ini membenarkan segala cara, benar atau salah, untuk mendapatkan harta dan menganggap bahwa hanya mereka yang bekerja.

Solusi Masalah Ekonomi

Islam menarik benang merah antara ekstrim di atas dan mencoba untuk menemukan keseimbangan nyata di antara mereka. Islam menekankan bahwa kesuksesan tidak terletak pada sudut pandang aliran pertama atau kedua, tetapi pada keharominasian keduanya.

Seseorang hendaknya tidak hanya fokus pada spiritualisme dan meninggalkan cara hidup material, tetapi juga tidak mempertimbangkan segala sesuatu atas dasar manfaat ekonomi, umumnya tidak memperhatikan nilai-nilai moral.

Baca Juga  Ayat Jurnal Penyesuaian Beban Gaji

Jadi, solusi masalah ekonomi Islam berusaha menciptakan harmoni antara kehidupan spiritual dan moral masyarakat. Islam mengajarkan kepada orang-orang bahwa sukses dan keselamatan bukanlah dalam asketisme dan materialisme, tetapi dalam kombinasi yang harmonis antara dua.

Ia tekankan bahwa seseorang hendaknya tidak terjun ke dalam semangat asketisme, yang tidak menghormati kepentingan materi dan menganggapnya sebagai dosa besar. Dan dia tidak boleh mengambil sikap ekstrem lain dan mempertimbangkan semuanya hanya melihat hasil material dan tidak memperhatikan nilai moral kehidupan.


Referensi :

  • Afzalurrahman, Muhammad sebagai Seorang Pedagang (Muhammad as A Trader), terj. Dewi Nurjulianti et al, (Jakarta: Penerbit Yayasan Swarna Bumy, 1937), h. 43-44.
  • Ibid, h. 50.